Yayasan DIAN PERTIWI Sarana Berbagikasih Serta Ikut Membangun Bangsa Menjadi Bangsa Yang Maju,Makmur Dan Bermartabat
Minggu, 30 Oktober 2016
Wiro Sableng #28 : Petaka Gundik Jelita
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : PETAKA GUNDIK JELITA
SATUHutan kecil itu terletak di teluk yang sangat sepi. Hanya deburan ombak terdengar menderu di pasir sepanjang siang dan malam hari. Ombak yang begitu ganas membuat teluk itu hampir tak pernah didatangi manusia termasuk nelayan pencari ikan. Tersembunyi di balik kerapatan pepohonan dan semak belukar terdapat sebuah pondok kayu beratap ijuk. Bangunan ini cukup besar, memiliki dua kamar serta langkan lebar. Dua orang tampak duduk di langkan, berhadap-hadapan satu sama lain. Untuk beberapa saat lamanya tak satupun dari mereka membuka mulut bersuara.
Duduk di sebelah kanan di dekat pintu adalah seorang tua berambut sangat putih, berkulit hitam, mengenakan pakaian berupa selempang kain kuning muda. Parasnya yang keriput dimakan usia tampak tenang walau benak dan lubuk hatinya disamaki berbagai pikiran dan perasaan. Di hadapannya duduk bersila seorang pemuda berpakaian putih, berbadan langsing dan berkulit puith halus. Rambutnya yang hitam agak tersuruk oleh ikat kepala putih. Meskipun dia berpakaian cara laki-laki, namun keelokan paras dan kehalusan kulitnya tak dapat menyembunyikan bahwa sebenarnya pemuda ini adalah seorang gadis berusia sekitar delapan belas tahun.
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #28 : Petaka Gundik Jelita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Jumat, 21 Oktober 2016
Kekuatan Kata-kata Positif
Oleh: Asep Syarifuddin
MEMBACA karya Joe Vitale dalam ‘Zero Limits, Metoda Rahasia Hawaii untuk Memperoleh Kekayaan, Kesehatan, Kedamaian dan Banyak lagi’ sangat luar biasa inspiratif. Posisi Joe Vitale dalam buku tersebut adalah pihak yang menjelaskan pertemuan dengan sosok Ihaleakala Hew Len yang memiliki cara penyembuhan yang agak aneh.
Salah satu hal yang aneh tersebut adalah Hewlen menyembuhkan sebangsal penuh narapidana yang sakit jiwa tanpa pernah melihat seorang pun dari mereka secara profesional. Ternyata Hew Len menggunakan metoda penyembuhan dengan sebuah cara “pembersihan diri” secara terus menerus kepada diri sendiri. Lebih jelasnya pembersihan diri tersebut adalah dengan ungkapan “Saya mengasihi Anda”, “Maafkanlah Saya”, “Terimakasih”, dan terakhir adalah “Salam kedamaian”.
Dalam pandangan Hew Len, untuk memperbaiki dunia, lingkungan atau siapapun maka langkah awal yang harus dilakukan adalah memperbaiki diri sendiri terus menerus. Sehingga diri kita selalu dalam keadaan bahagia, damai dipenuhi rasa cinta
... baca selengkapnya di Kekuatan Kata-kata Positif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Senin, 17 Oktober 2016
Kho Ping Hoo - BKS#11 - Suling Emas Dan Naga Siluman
Seri : Bu Kek Siansu #11
Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo
Puncak-puncak gunung menjulang tinggi di sekeliling, berlumba megah menembus awan. Sinar matahari pagi merah membakar langit di atas puncak di timur, mengusir kegelapan sisa malam dan menyalakan segala sesuatu di permukaan bumi dengan cahayanya yang merah keemasan. Salju yang menutupi puncak-puncak tertinggi seperti puncak-puncak Yolmo Lungma (Mount Everest), Kancen Yunga, dan Kongmaa La, berkilauan dengan sinar merah matahari pagi, seolah-olah perut gunung-gunung itu penuh dengan emas murni. Daun-daun pohon yang lebat seperti baru bangkit dari tidur, nyenyak dibuai kegelapan malam tadi, nampak segar bermandikan embun yang membentuk mutiara-mutiara indah di setiap ujung daun dan rumput hijau. Cahaya matahari menciptakan jalan emas memanjang di atas air Sungai Yalu Cangpo yang mengalir tenang, seolah-olah masih malas dan kedinginan.
Sukarlah menggambarkan keindahan alam di Pegunungan Himalaya ini di pagi hari itu. Pagi yang cerah dan amat indah. Kata-kata tidak ada artinya lagi untuk menggambarkan keindahan. Kata-kata adalah kosong, penggambaran yang ma
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#11 - Suling Emas Dan Naga Siluman Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Trainer Rp 7 M
“Berapa sih penghasilan yang bisa diharapkan oleh seorang trainer profesional di Indonesia?,” tanya seorang kawan dengan nada meremehkan profesi trainer. Ia bekerja sebagai pengusaha skala menengah dengan karyawan 100-an orang. Sebagai pemilik sebuah usaha dagang (trading company), ia sungguh tak paham siapa yang mau membayar jasa pelatihan yang ditawarkan para trainer. Baginya, trainer itu seperti pengajar sekolah atau dosen yang penghasilannya tidak menjanjikan untuk hidup secara memadai (menurut ukurannya, tentu). Saya menanggapi pertanyaannya dengan tersenyum. Belum tahu dia rupanya.
Dalam kesempatan lain, seorang pimpinan lembaga pengorganisasi pelatihan (training organizer) di Surabaya, berbisik pada saya, “Eh sudah tahu belum, trainer itu tahun lalu menambah kekayaannya sekitar Rp 7 M hanya dari kegiatan pelatihan saja. Rata-rata sebulan ia bicara di 15 pertemuan di berbagai kota besar dengan honor Rp 35 juta sekali bicara selama 3-4 jam.” Saya menanggapi bisikannya dengan senyum
... baca selengkapnya di Trainer Rp 7 M Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 06 Oktober 2016
Wiro Sableng #87 : Muslihat Para Iblis
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : WASIAT IBLIS
BAB I
WALAU saat itu masih sangat pagi dan sang surya belum muncul namun Lawunggeni merasa batu di atas mana dia duduk bersila tak ubahnya seperti bara. Untuk beberapa lamanya orang tua ini memandang dengan mata mendelik tak berkesip pada lelaki separuh baya yang duduk di depannya. Keadaan Lawunggeni baik pakaian maupun tubuhnya sungguh mengenaskan. Dulu pakaian yang dikenakannya adalah pakaian bagus terbuat dari bahan mahal. Kini pakaian itu hanya tinggal potongan-potongan kain compang-camping, kotor dan bau. Kulit muka dan tubuhnya hitam melepuh padahal dulu dia memiliki kulit kuning bersih. Keganasan laut telah merubah orang tua ini seperti jerangkong hidup. Orang yang dipandang bersikap tenang. Balas memandang seolah tanpa rasa. Hal ini membuat Lawunggeni menjadi geram. Pelipisnya bergerak-gerak dan rahangnya menggembung tanda dia berusaha menahan amarah.
"Pangeran Soma!" tegur Lawunggeni. Suaranya perlahan tapi tajam mendesis.
"Harap kau mau mema
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #87 : Muslihat Para Iblis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Rabu, 05 Oktober 2016
Inspirasiku Lewat Musik
Musik adalah kata yang paling aku sukai, karena dari dalam kata itulah, aku menemukan makna tentang arti dari kehidupan. Terlebih lagi ketika aku berjumpa dengan salah satu cowok bernama Akmal. Akmal itu cowok yang keren, yang paling aku kagumi dari dia, pengetahuan yang dia miliki tentang musik sangat banyak. Aku terbantu oleh dia, bakat ku dalam memainkan musik makin bertambah, semua itu berkat dia.
Ketika kendaraan yang aku tumpangi berhenti akibat desakan dari lampu merah, pada saat itu aku mendengar suara yang meluluhkan hatiku. Suara yang begitu indah kedengaran masuk ke dalam selaput gendang telinga ku, tak kusangka suara itu berasal dari seorang pengamen jalanan. Pengamen yang identik dengan penampilan yang bajunya compang-camping, robek sana, robek sini. Tetapi aku takjub melihat mereka. Seorang seniman yang nasibnya kurang beruntung.
Sehabis melihat pengamen itu, aku langsung menuju ke kediaman Akmal.
“Cika, tadi aku mendengar suara seseorang yang sangat menusuk sukma jantungku,”
“Memangnya suara macam apa yang dapat membuat hatimu menjadi luluh begitu, kamu saja tidak punya hati”
“Suaranya si pengamen, pasti kamu tidak percaya kan?” Sambil meminum kopi, milik Akmal.
“hahaha, percaya saja lah, daripada membuat mu menjadi gelisah memikirkan sih pengamen itu” dengan nada menyindir.
“Begini saja, kalau kamu tidak pe
... baca selengkapnya di Inspirasiku Lewat Musik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Minggu, 02 Oktober 2016
Kepepet Itu Penting
Saya percaya, sampai derajat tertentu, 8 dari 10 orang bisa menulis artikel atau buku. Sebab menulis artikel dan 1-2 buku dengan ketebalan 100-an halaman tidaklah memerlukan kecerdasan ekstra. kecerdasan orang biasa seperti saya sudah lebih dari cukup.
Mengapa saya percaya demikian? Ada beberapa alasan. Yang paling mudah disebut adalah dengan mengamati kawan-kawan yang bekerja sebagai wartawan. Sebagian yang saya kenal, saya anggap tidak terlalu cerdas. Sebagian lagi bahkan membuat saya berpikir betapa mudahnya menjadi wartawan kalau kualifikasinya seperti dia-dia itu. Kenyataannya, entah cerdas atau tidak, wartawan bisa menulis setiap hari. Sekali lagi: setiap hari. Karena apa? Karena tenggat waktu (dead-line) alias kepepet.
Alasan kedua datang dari pengamatan di kampus. Sejumlah kawan yang tulisannya saya anggap luar biasa membingungkan, eh ternyata mampu menyelesaikan skripsinya dengan baik. Entah cerdas, setengah cerdas, atau tidak cerdas sama sekali, banyak kawan saya yang sukses menulis skripsi tanpa menjiplak. Karena apa? Dugaan saya juga karena kepepet, terdesak batas waktu.
Bayangkan, kalau dengan menulis sebuah arti
... baca selengkapnya di Kepepet Itu Penting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu